Minggu (16/4) pagi yang teduh di pelataran Golden Theater
sudah diramaikan oleh sekitar hampir 400 anak yatim dan dhu’afa. Rombongan demi
rombongan diturunkan dari mobil, bus dan kendaraan pribadi. Bahkan serombongan anak-anak
dari salah satu panti asuhan hadir dengan mengayuh sepeda memadatkan antrian
parkir Golden Theater.
Suasana Theater 2, Golden Theater sebelum pemutaran fil IQRO'. Pena Ananda Club sukses gelar nobar film IQRO'. (Foto: EndritaAgung) |
Menonton di gedung bioskop adalah pengalaman pertama bagi
sebagian besar mereka. Tampak ekspresi mereka yang senang berbaur dengan tatap
mata ragu dan kekhawatiran. Pancaran rasa itu sirna dan berubah menjadi
pancaran semangat ketika para pendamping atau guru belajar mereka sudah hadir,
bergabung dengan mereka.
Mereka bersama dengan lebih dari 250 penonton lainnya yang
terdiri dari anak-anak, orangtua, guru, menonton film edukasi, IQRO’:
Petualangan Meraih Bintang. Film produksi Salman Film Academy dan Masjid Salman
ITB ini mengusung pesan penting dari perintah Allah yang pertama, “bacalah”.
Film yang beda dari film mainstream yang banyak beredar ini, memang hanya
tayang di beberapa bioskop diluar jam tayang reguler melalui kelompok-kelompok
nonton bareng (nobar). Manajemen bioskop tentu memiliki pertimbangan komersil sebagai
landasan keputusan tayang.
Di Tulungagung sendiri, penyelenggaraan nobar IQRO’
dikoordinir oleh Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB dengan menggandeng
beberapa mitra, diantaranya adalah Yayasan Yatim Mandiri Tulungagung. PENA
ANANDA CLUB juga mengedarkan surat tawaran nobar ini ke 6 Sekolah Dasar Islam
dengan memberikan jadwal tayang hari Sabtu (15/4) pukul 08.00 – 10.00. Diantara
6 SDI itu, hanya SDIT Nurul Fikri yang menyambut dengan antusias dengan memesan
152 lebih kursi untuk siswa, guru, dan beberapa orangtua. Selain itu, keluarga
besar TKIT Cordova Tulungagung juga memesan lebih dari 110 kursi untuk tayangan
Minggu (16/4). Sementara dari sekolah lainnya, ada yang memanfaatkan nobar itu
dengan memesan tiket langsung ke PENA ANANDA CLUB tanpa dikoordinir sekolah.
Suasana Golden 1 usai nobar. (Foto: EndritaAgung) |
Suasana Golden 2 usai nobar. (Foto: AsakitaAhmad) |
Sebenarnya tujuan PENA ANANDA menyelenggarakan nobar ini,
selain memberikan pembelajaran bagaimana mengapresiasi karya putra bangsa, juga
meluaskonkritkan semangat literasi, diantaranya jika nobar itu berkelompok,
berkomunitas, maka film ini dapat menjadi isu bincang bersama bagaimana
menghidupsubukan semangat iqro’ di lingkungan mereka (para penonton). Sehingga
menonton bisa berubah menjadi aksi bersama, termasuk di lingkungan
sanggar-sanggar pembelajar bagi anak yatim dan panti asuhan.
Penggalangan dana dimulai sejak 31 Maret dan berhasil
terkumpul lebih dari 19 juta dari 63 donatur (1 donatur tidak mengonfirmasi
pengirimannya) termasuk Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung, untuk membiayai hampir
400 anak yatim, pendamping anak yatim, dan relawan, sebagaimana dilaporkan Pena
Ananda Club di blog resminya.
Diluar dana tersebut, donasi transportasi didapatkan Pena Ananda Club berasal
dari Yayasan Putra Buana Ngunut (2 mobil) dan Dinas Perhubungan Kabupaten
Tulungagung (2 bus).
Tim nobar IQRO' Tulungagung yang telah mendukung kesuksesan nobar selama 2 hari, 15-16 April 2017. (Foto: HamimMuttaqin) |
Tim nobar Pena Ananda Club bersama dengan Yayasan Yatim Mandiri, bersama totalitas untuk mewujudkan agar anak yatim dan dhu'afa Tulungagung dapat menikmati film inspratif IQRO. (Foto: AsakitaAhmad) |
“Nobar ini sukses bukan karena jumlah penontonnya yang
mencapai lebih dari 710,” ungkap ketua penyelenggaranya, Ketua Pena Ananda
Club, “Melainkan karena terwujud karena keterlibatan banyak pihak, baik itu
donatur yang mendonasikan dana maupun transportasi, Yayasan Yatim Mandiri dan
beberapa panti asuhan, para relawan sebagai tim nobar, dan tentunya doa para
pemilik hati yang shalih untuk kesuksesan acara ini.” [***]
0 comments:
Posting Komentar